Thursday, June 23, 2005

Question about : How’s marriage life?

Beberapa hari ini ada beberapa teman yang bertanya tentang kehidupan pasca pernikahan. Anehnya, pertanyaan itu diajukan oleh mereka pada saat yang hampir bersamaan. Dan keduanya kebetulan pria. Heran, kenapa harus aku gitu loh yang ditanyai? Apa aku cukup mewakili pasangan menikah yang cocok sebagai narasumber? haha… kalau jawabannya iya, aku sangat bersyukur. *high five to my partner*

Pertanyaan yang diajukan cukup sederhana; Enak ga sih merit? Eits… ntar dulu… jawaban untuk pertanyaan ini jauh lebih dalam daripada sekedar classic joke yang langsung melintas di kepala:
*enaknya 10%, 90% nya enak banget… duh?*

Sempat agak bingung juga jawabnya, karena sempat terpikir kalo pria-pria ini cuma basa basi saja waktu menanyakan ini. Eh, rupanya mereka serius… Sorry, guys… don’t expect that question coming from your mouth, gitu looh…

Sebenernya, enak ga sih kehidupan setelah menikah? Enak atau tidak itu relatif ya… tapi bagi aku pribadi, menikah seru juga kok ternyata. Serunya, kita kadang terbengong-bengong menghadapi banyak persoalan baru yang tadinya ga terpikirkan. Misalnya nih ya…
- Kalo udah punya rumah sendiri, pas baru pindahan, harus kenal-kenalan ama tetangga (nah dulu jaman ngekos, boro2 deh kepikiran, lempeng aja, ntar jg kenal ndiri… hehe)
- Pembantu suka “brainstorming” ama pembantu sebelah rumah atau depan rumah (wah, ini bisa jadi major problem loh… kudu ati2 juga… )
- Tagihan-tagihan ajaib muncul (uang satpam, uang sampah, uang urunan benerin jalan, uang arisan RT, dan uang-uang lainnya yang kompakan datengnya)

Masih banyak lagi sebenernya masalah yang baru kita temuin justru setelah kita berumah tangga. Apa ini menyenangkan? Well… secara kantong, nggak lah ya kalo tagihan banyak… tapi to be honest, ini seru aja.

Kadang aku n my partner bertanya-tanya sendiri, apa pasangan lain di luar sana juga kayak kita ya? Kita suka heboh ndiri, becanda-becanda ala kita sendiri yang kalo dipikir-pikir dengan otak yang waras kayaknya “silly” and “so immature”. Tapi, itu salah satu cara kami menikmati kehidupan kami berdua. Hampir ga beda ama pacaran dulu, menurutku. Jadi bagi kami, merit bukan beban. bebannya paling, pas ditanyain ama orang-orang (baca aja post aku yang dulu-dulu), “udah hamil? kok duaan aja” dan lain-lain yang mirip-mirip lah…

Soal tanggung jawab kadang dijadikan alasan yang memberatkan seseorang untuk memutuskan untuk menikah. Ya sih, ga salah juga… tapi… pilih aja pasangan yang enak untuk diajak diskusi… hal-hal seperti itu sangat bisa didiskusikan kok… seperti kami. Kami sudah memiliki porsi masing-masing, dan kami sangat santai menjalaninya. Kalau ketemu pasangan yang mau enaknya ndiri, ya…. itu resikonya. Makanya, cari tau dari awal sejak pacaran. Jangan mau beli kucing dalem karung deh… (kalo skr kali beli HP dalam sarung… hihih *basi deh lo Ta’… jitakkk!*

Menurutku kesimpulannya adalah, kembali lagi ke diri kita, sebenernya kita mau apa sih? Kalau masih betah ke mana-mana ndiri, ke toko buku ndiri, ke supermarket ndiri, bobo ndiri (hehehe – different for some people yaaa…) yaaa mendingan jangan merit dulu. Tapi kalau sudah merasa nyaman dengan pasangan, apa salahnya sih take the relationship to the next level? Ga ada ruginya juga… malah mungkin bisa jadi sesuatu yang menguntungkan kok… jangan takut ambil resiko lah…

Eh eh… ini cuma pendapat pribadi kok… tidak ada maksud menggurui atau apa. I’m just trying to enjoy my life. Buat temen-temen yang single, kadang ada juga loh perasaan “enak kali yaaaa single lagi”…

For me, single is good, but marriage life with the right person (remember THE ONE-concept?) is better.
Gitu ajah.

3 comments:

Monday Blues said...

ya dong, emang merit sama kayak beli sepatu Manolo Blahnik? merit ya ibaratnya terikat kontrak sampe mati. Ga ada juga orang yang mau berakhir pisahan... *amit-amit ya.. toktoktok* jangan sampe.
Enjoy the life itu yang paling penting... siip deh..*wink*

kasanti said...

mau dong merittttt^.^ yang indah dari merit pasti "baby" nya hiks.. lutu nakkk

ndi said...

iih mba ita, jadi pengen..heuheuheuheu *mupeng mode set on*