Thursday, November 29, 2007

Jemu

Every breath now feels like a really hard work. Especially this week... everything seems to be wrong. Hate the people, hate the weather, hate the sky, hate the traffic, hate the mobile phones, pokoknya... benci semuanya.

Ada segumpal kesal yang sepertinya semakin lama semakin mengganjal di kerongkongan; semakin lama ia semakin membesar
sehingga mungkin akan membuatku tercekik
dan akhirnya mati lemas.
Tapi bila kutanya... jawabnya tak kutemukan.
Jemu... bosan...

Kupaksa mata untuk melelehkan sedihku yang mengendap.
Tak bisa.
Hanya ada isak sesaat tanpa airmata.
Kucoba lagi, dan lagi, dan lagi....
tapi tetap saja, satu dua titik tanpa rasa lega.
Aku jemu...!

I hate the world today.
Aku tak menyesali keputusan yang pernah aku ambil sebagai jalan keluarku dari sebuah kisah lawak yang tidak lagi lucu. Tapi anehnya setiap hari kini terasa seperti siksaan. Aku seperti tawanan. Tak bisa berpikir, tak bisa beride, karena semua sudah ditentukan. Perjalananku seperti tak ada arti. Semua basi... semua hanya omong kosong.

Aku pergi karena tak dianggap berarti,
tapi jalan keluar itu sekarang malah menghitam dan malah mengabur.
Aku seperti jatuh ke dalam sebuah liang tanpa dasar;
tubuhku hanya melayang mengikuti arusnya, tanpa bisa berteriak ataupun bernapas. Kumenunggu saatku terhempas dan pias.
Aku jemu.

Aku butuh udara...
Aku butuh udara...
Ijinkan aku untuk bisa tertawa
Aku ingin senyuman
Aku ingin bahagia dalam diam.
Aku jemu
Aku membiru
Aku membatu.
Aku masih menunggu...