Saturday, June 28, 2008

The Godfather Trilogy - Movie

I didn't realize that writing about this movie would be this difficult. But one thing for sure about this trilogy is... this movie is classic!

Seumur-umur kayaknya aku udah nonton film ini banyak kali, pertama kali mungkin waktu smp, dalam format Betamax, sampe sekarang udah bisa nonton dalam format DVD dan sepertinya sekarang aku udah mulai mikir-mikir buat punya yang versi original - Director's Cut kalau ada...

Bulan ini Anteve nayangin film ini di program star movie mereka di sabtu dan minggu. Entah, walaupun sudah hampir2 hafal ama film ini (dan krn udah beli novelnya juga), teteup... kayak berat mindahin channel ke TV lain. Kayaknya gimana gitu pas Michael Corleone muda atow pas bagian Vito Corleone muda. DeNiro & Pacino emang aktor-aktor hebat ya... Bener-bener pas buat meranin karakter ini. Tapi yang harus diacungin jempol sih ya yang milih mereka berdua sih, si Francis Ford Coppola, walaupun rela ribut-ribut sama pihak produser n pake ngancem mundur dari produksi segala.

Banyak kejadian menarik di balik pembuatan film ini ternyata. Di luar gosip "KKN" yang dilakukan oleh si director karena ngebawa dari anak, istri, sepupu, bapak, dan segerombolan klan Coppola lainnya, this movie is a big hit! Trivia yang paling ngejedak adalah ternyata before each of killing scene, there would be an orange (or a bunch of oranges) on the set. It's either on the table, or peeled by the actor. Perhatiin deh... aku juga baru ngeh. Nggak tau juga kenapa adegan berdarah itu selalu ada setiap si jeruk ini muncul. Blood and orange? kalo jeruk jenis Blood Orange sih emang ada... dan itu jeruk yang uenak banget... hihihi...

Dari ketiga film Godfather ini, yang aku paling suka ya yang pertama (1972). Walaupun agak beda sama yang di novel (ini dijelasin lengkap di Wikipedia), tapi tidak mengurangi kehebatan film ini sendiri. Dan ternyata, istilah "Godfather" dalam dunia mafia itu cuma rekaan-nya Mario Puzo doang awalnya, dan gara-gara dia, istilah itu akhirnya dipake "resmi" oleh si gank mafia itu sampe sekarang (probably). Di film bagian I ini Al Pacino masih muda banget... and even though some people thought that Al made Michael on the first scenes looked "idiotic", tapi menurutku, justru di situ letak kehebatannya. Sinar matanya itu loh, kayaknya kalem, padahal cold-blooded banget. Dan ini makin jelas waktu di film kedua. Bravo, Al!

Di film kedua aku suka DeNiro yang meranin Vito muda. Dia bener-bener bisa membawa karakter Vito Corleone yang ingin tampil sebagai "family man",di hadapan istri dan anak-anaknya, walaupun di balik itu dia tega ngebunuhin orang-orang yang berusaha menghalangi sepak terjangnya. And once again, matanya itu... kayak bego tapi sebenernya pinter banget.

Dua minggu setelah pemutaran film ini, iseng-iseng aku nyari theme songnya. Somehow, I became really emotional and could not stop my tears when listening to this instrumental song. Beneran loh ini... kayaknya ni lagu menyentuh banget...! Di balik itu, sebenernya ada hal menarik juga soal musik ini. Ternyata musik ini dianggap bukan original dan tidak layak untuk dapet Oscar, karena waktu tahun 1958, musik ini diciptain sama Eduardo de Fillipo di film Fortunella, walaupun dalam ritme yang berbeda (film Fortunella itu film komedi gitu deh katanya). Hmmm... I wonder why Nino Rota & Carmine Coppola (bapake si Francis) ngelakuin ini ya... tapi mungkin kalau lagunya nggak seperti ini, rasa filmnya bisa beda ya... I don't know.

Ada yang pernah nonton film Fortunella ini? Kasi tahu aku ya... I'm so curious.

Yang paling males tuh nonton final movienya. Mungkin juga karena dibikin tahun 90-an, dan para pemain intinya udah ga lengkap n mule kliatan tuwir...

Yang paling banyak dapet hinaan di film ini adalah si pemeran Mary yang tidak lain dan tidak bukan... anaknya Francis, si Sofia Coppola. Sofia mungkin hebat sekarang setelah jadi movie director ya, tapi di film ini, memang dia nggak bisa dibilang hebat. Pendapatku, dia kurang cantik dibanding pemeran Mary yang dijadwalkan sebelumnya (Winona Ryder). Tapi dia so... Italian. Lah iya laaaa.... Kalo Winona yang main mungkin rasanya jd "cemplang" kali ya krn dia nggak Italian-face gitu...

Secara keseluruhan, ini salah satu film yang nggak boleh dilewatin begitu saja and this movie would be able to give you special experience. Percaya deh...!